PURUK CAHU – Pemerintah Kabupaten Manggarai bersama unsur forkopimda, tokoh lintas agama, tokoh pemuda, mahasiswa dan masyarakat menggelar doa damai bersama di Natas Labar Jumat 2/8 2025 malam. Doa damai ini bukan hanya seremonial belaka melainkan untuk merenungi segala sesuatu yang terjadi akhir-akhir ini di seluruh wilayah Indonesia.

‎Bupati Manggarai Heribertus G.L.Nabit berdiri di hadapan ribuan masyarakat yang hadir tidak sebagai pejabat melainkan sesama anak bangsa yang turut prihatin atas situasi yang sedang terjadi.

‎Heribertus menyampaikan bahwa malam ini kita hadir bukan untuk membungkam suara, tapi untuk memastikan bahwa setiap orang tetap boleh bersuara. Bahwa dalam perbedaan kita tetap bersaudara.

‎”malam ini kita hadir bukan untuk membungkam suara, tapi untuk memastikan bahwa setiap orang tetap boleh bersuara. Bahwa dalam perbedaan kita tetap bersaudara” Ucap Heri Nabit dengan tegas.

‎Ia juga mengingatkan bahwa rumah besar yang bernama Indonesia hanya akan kokoh jika semua lapisan masyarakat saling menjaga dan mendengar satu sama lain.

‎”Kalau ada yang belum maksimal mari kita duduk sama-sama untuk membicarakannya, demonstrasi sah menurut hukum tapi harus dengan cara yang damai. Dami itu bukan kebetulan, ia harus di perjuangkan bersama” Ucap Heri Nabit dengan nada yang tegas.

‎Orasinya di akhiri dengan puisi Supardi Djoko Damono “aku ingin mencintaimu dengan sederhana, dengan kata yang tak sempat di ucapkan kayu kepada api yang nenjadikan abu.